Berita Terbaru

Darurat Budaya, IKN Kenalkan Kembali Karinding di Citorek

LEBAK, BewaraNews.Com – Instititut Karinding Nusantara (IKN) memperkenalkan kembali karinding kepada masyarakat adat melalui workshop karinding di Kasepuhan Adat Citorek, Kabupaten Lebak, Banten, Kamis, 30 September 2021.

Sejumlah masyarakat yang tinggal di Kasepuhan Adat Citorek menuturkan, orang tua mereka dahulu pernah membicarakan permaianan Karinding tersebut kepada mereka. Namun, pada masa muda mereka permainan Karinding ini mulai menghilang.

Pembina IKN, Muklis Ponco mengatakan, hilangnya permainan masyarakat seperti Karinding di tengah masyarakat apalagi terjadi di tengah masyarakat adat merupakan salah satu bencana budaya yang saat ini sedang melanda Bangsa Indonesia. Karena budaya merupakan identitas masyarakatnya.

“Apalagi bencanan budaya ini terjadi di masyarakat adat sehingga diperlukan usaha-usaha yang juga darurat untuk mengembalikan permainan rakyat ini ke tengah masyarakat,” ungkapnya.

Muklis juga megatakan, IKN sebagai salah satu wadah komunitas pelestari karinding langsung melakukan langkah darurat dengan mengadakan workshop membuat dan memainkan Karinding di Kasepuhan Adat Citorek.

“Alhamdulillah masyarakat sangat antusias mengikuti kegiatan kami. Memang karinding sebenarnya sudah pernah ada dan merupakan kebudayaan mereka juga di sini sehingga masyarakat dengan mudah memainkan dan membuat karinding saat kembali diperkenalkan,” katanya.

Muklis menambahkan, IKN juga secara teratur memperkenalkan kembali permaianan Karinding kepada masyarakat di Provinsi Banten. Hal ini merupakan bagian dari usaha melestarikan pelestari yang menjadi pandangan komunitas Karinding.

Sementara itu, Ketua Institut Karinding Nusantara, Rizal Kurniawan menambahkan, kasus hilangnya permaianan Karinding di tengah masyarakat harus menjadi perhatian serius dari pemerintah. 

Pemuda asal Balaraja, Kabupaten Tangerang ini mengatakan, budaya masyarakat memainkan Karinding ini merupakan salah satu kekayaan budaya dari Provinsi Banten yang harus dilestarikan.

“Saya meminta kepada Dinas Kebudayaan Provinsi Banten agar lebih peduli kepada kebudayaan yang ada. Jangan sampai nantinya generasi muda kita lebih mengenal budaya asing ketimbang budaya sendiri,” pungkasnya. (*/red)

Previous
« Prev Post
Show comments
Hide comments

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *