Berita Terbaru

Puluhan Siswa Sekolah di Kampung Cegog dan Surian, Desa Rancapinang, Terpaksa Menyebrangi Sungai Tanpa Jembatan

BewaraNews.com Pandeglang | Paska viralnya jembatan rusak di Kampung cegog Desa Rancapinang beberapa minggu lalu yang di sebabkan oleh derasnya banjir bandang, mengakibatkan puluhan siswa terpaksa mempertaruhkan keselamatannya demi menempuh pendidikan formal (SD dan SMP). Mengingat sekolah SD dan SMP tersebut hanya berada di Kampung tetangga yaitu kampung Erjeruk-Rancapinang, sehingga para siswa dengan terpaksa setiap hari harus menyebrangi sungai tanpa jembatan.

Para Orang tua yang memiliki anak sekolah sebenarnya sangat khawatir dengan kondisi saat ini, namun tidak ada pilihan lain selain membiarkan anaknya tetap melakukan aktivitas sebagai siswa.

"Sebenarnya kami sangat khawatir dengan kondisi saat ini, tapi kalau kami larang anak kami sekolah, nanti anak kami tidak belajar" ujar Pak Endi selaku Ayah dari sala satu Siswa.

Bapak Endi mengaku selalu menjemput anaknya jika terjadi hujan deras dan banjir bandang, karna khawatir dengan keselamatan anaknya.

"Paling kalau ada hujan, kami selalu menjemput anak kami, tapi itu pun saat kami ada di rumah (tidak ke sawah)" imbuhnya.

Selain Orang Tua Siswa, Kepala Desa Rancapinang yaitu Bapak Muhamad Epan Kusmana pun sangat merasa perihatin terhadap kondisi saat ini. Kepala Desa juga berharap segera ada perbaikan jembatan dari pihak Kabupaten Pandeglang.

"Saya merasa perihatin dengan kondisi jembatan yg terputus, karna kalo air banjir, membuat akses terputus, sehingga menghambat aktivitas masyarakat dan siswa sekolah" Ujar Pak Muhamad Epan Kusmana.

"Harapan Saya semoga jembatan tersebut cepat diperbaiki oleh pihak Dinas terkait diKabupaten Pandeglang, agar Masyarakat Surian dan Cegog tidak terisolir" tambahnya. @Feri

Previous
« Prev Post
Show comments
Hide comments

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *