Berita Terbaru

Deklarasikan Anti Khilafah, Ulama dan Tokmas di Lebak Gelar Seminar Cegah Paham Khilafatul Muslimin


LEBAK, BewaraNews.Com - Yayasan Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Jallal menggelar kegiatan Seminar dan Deklarasi Anti Khilafah, dengan mengusung tema "Anti Khilafah Serta Menanamkan Ideologi Pancasila Sejak Dini Bersama Ulama, Tokoh Masyarakat dan Santri" yang digelar di Ponpes Salafy Darul Jallal, Kampung Pasireurih, Desa Muaradua, Kecamatan Cikulur, Kabupaten Lebak, Banten, Rabu, 10 Agustus 2022.

Hadir dalam kegiatan tersebut, KH Ali Maimun Al-Bari (MUI), KH Moch Syahroni (MWFNU), KH Holil, S.Pd.I (FSPP), KH Agus haerudin, S.Pd (Kemenag Lebak), Pimpinan Ponpes se-Kecamatan Cikulur, Tokoh Masyarakat (Tokmas) dan sejumlah Santri yang ada di Kecamatan Cikulur.

Kegiatan Seminar dan Deklarasi tersebut juga turut dipantau dan dimonitoring langsung oleh anggota Kepolisian dari Polda Banten.

Pengasuh Ponpes Darul Jallal, KH Holil dalam sambutanya mengatakan, kelompok Khilafatul Muslimin adalah kelompok yang saat ini sedang berkembang, khususnya di luar Jawa yaitu di Lampung dan sekarang mulai masuk ke pulau Jawa, khususnya di daerah Jakarta dan Bekasi.

"Kelompok ini mengikat (merekrut) pengikutnya melalui Bai'at terlebih dahulu, kemudian setelah dilakukan bai'at, para pengikutnya akan diberikan buku pedoman ajaran Darul Islam Kartosoewirjo," ujarnya.

Ia menjelaskan, kelompok Khilafatul Muslimin ini juga sempat akan berkembang di Provinsi Banten, khususnya di Kota Serang. Namun hal tersebut dapat dicegah sehingga gagal melakukan perkembangan (deklarasi) di Kota Serang.

"Jumlah jemaah Khilafatul Muslimin sendiri berjumlah 14 ribu orang dengan struktur organisasi yang lengkap seperti Pemerintahan Desa mirip dengan ajaran NII," jelasnya.

Lebih lanjut Ia juga mengatakan, dengan adanya kegiatan penolakan paham khilafah atau khilafah ideologi Pancasila, seluruh pengasuh Ponpes di Kecamatan Cikulur, khususnya di Kabupaten Lebak, sangat bersyukur dan bertermakasih kepada Kapolda Banten.

"Kami sangat mendukung sepenuhnya,  dan akan menolak hal-hal yang bertolak belakang dengan ideologi Pancasila. Karena ideologi Pancasila UUD 1945 adalah Harga Mati," pungkasnya.

Di tempat yang sama, KH Moch. Syahroni, salah satu pengasuh Ponpes di Desa Cigoong Utara, Kecamatan Cikulur mengaku merasa bersyukur bisa hadir di acara Seminar dan Deklarasi Anti Khilafah.

"Alhamdulilah pada hari ini saya dapat menghadiri acara seminar dan Deklarasi Anti Khilafah serta menanamkan Ideologi Pancasila UUD 1945 bersama seluruh para alim ulama se-Kecamatan Cikulur. Mudah-mudahan setelah adanya pertemuan ini, seluruh pengasuh Ponpes di Kecamatan Cikulur dapat menolak paham khilafah dan paham," ujarnya.

"Saya selaku salah satu pengasuh Ponpes yang ada di Kecamatan Cikulur sangat mendukung. Menurut saya kegiatan ini sangat luar biasa sekali, dan dapat memberikan nilai-nilai positif untuk ke depanya," sambungnya.

Ia berharap seluruh pengasuh Ponpes yang ada di Kecamatan Cikulur dapat mendukung Deklarasi Anti Khilafah dan paham radikalisme. 

"Sehingga kita bisa menjaga keharmonisan dan menjalin tali silaturahmi, terutama di kalangan para Kyai, para pengasuh Ponpes, dan untuk seluruh masyarakat yang ada di Kecamatan Cikulur," tutupnya. (*/red)

Previous
« Prev Post
Show comments
Hide comments

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *