Berita Terbaru

Bahas Musim Tanam ke-II dan Distribusi Pupuk Bersubsidi, Poktan dan Gapoktan Kecamatan Pontang Gelar Silaturahmi


SERANG, BewaraNews.Com - Poktan dan Gapoktan Kabupaten Serang, khususnya kelompok tani yang berada di wilayah Kecamatan Pontang melakukan kegiatan silaturahmi di kediaman Ketua Gapoktan Kencana Tani, H. Hariri, di Kampung Baru, Desa Sukanegara, Kecamatan Pontang, Kabupaten Serang, Banten, Senin, 17 Oktober 2022, sekira pukul 13.00 Wib.

Silaturahmi itu dilakukan berkaitan dengan persiapan menghadapi Musim Tanam (MT) ke-II pada bulan Oktober 2022 - Maret 2023 dan distribusi pupuk bersubsidi Tahun 2022.

Acara silaturahmi ini dihadiri 70 orang perwakilan petani yang tergabung dalam Empat Gapoktan dan 25 Poktan, tiga orang Penyuluh Pertanian Kecamatan Pontang, Kabupaten Serang.

Ketua Gapoktan Kencana Tani, H. Hariri dalam kesempatan itu membahas kendala penebusan pupuk bersubsidi terhitung mulai tanggal 1 Oktober 2022, dimana para petani diwajibkan menggunakan Kartu Tani Indonesia (KTI).

"Padahal para petani belum semuanya memiliki Kartu Tani, sehingga menjadi kendala dalam penebusan pupuk untuk musim tanam pada 2 Oktober 2022 dan Maret 2023," kata H. Hariri.

Menjawab keluhan dari petani terkait pupuk bersubsidi, Penyuluh Pertanian Kecamatan Pontang, Yayan mengatakan, permaslahan distribusi pupuk bersubsidi mulai 01 Oktober 2022 harus menggunakan Kartu Tani, menjadi masalah mengingat sebagian umum petani belum memegang Kartu Tani, bahkan persentase 30 persen dan mesin EDC belum siap.

"Sehingga, kios pun khawatir dalam pendistribusiannya sementara para petani sebagian besar sudah mulai olah lahan untuk tanam. Alhamdulilah penebusan secara manual sudah dibuka mengingat kesiapan sarana dan prasarana yang memang belum siap," kata Yayan.

Sampai akhir 2022, kata Yayan, pupuk bersubsidi dapat ditebus secara manual dengan memperlihatkan KTP dan terdata di RDKK tahun 2023, baik petani dan penggarap.

"Terdaftar dalam RDKK sangat penting untuk disampaikan para Ketua Kelompok kepada para anggota, bahkan dapat disampaikan melalui berbagai forum kegiatan kemasyarakatan supaya dapat mengurangi problem distribusi pupuk bersubsidi," ujar Yayan.

Luas baku sawah masing-masing Poktan, lanjut Yayan, agar segera didata ulang dan dicantumkan dalam foam pernyataan dan membubuhkan tanda tangan, sehingga data tersebut mendekati validitas yang nantinya akan diserahkan kepada para penyuluh, mengingat pola distribusi tahun 2023 lebih ketat.

"NPK jangan 50 Kg kalau urea 200 Kg. Mudah-mudahan NPK pun bisa sama, yaitu 200 Kg untuk alokasi pupuk bersubsidi tahun 2023 sehingga dapat meningkatkan produktifitas pertanian," kata Yayan menambahkan.

Yayan mengimbau, Ketua Kelompok Tani dan para anggota Kelompok Tani, agar jangan sungkan-sungkan untuk menyampaikan kendala/permasalahan yang ada di lapangan, supaya dicarikan solusi yang tepat.

"Mudah-mudahan dapat diselesaikan dan ke depan masalah pangan menjadi diskusi yang sangat penting secara Nasional bahkan internasional," pungkasnya.

Dalam acara tersebut para petani yang tergabung dalam Gapoktan juga berikrar, selain siap mendukung kebijakan pemerintah, mereka juga siap mendukung dan menciptakan Kamtibmas yang aman dan kondusif. (*/red)

Previous
« Prev Post
Show comments
Hide comments

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *