Berita Terbaru

Lagi-lagi, Ombak Selatan Kandaskan Harapan Nelayan Rancapinang

BewaraNews.com Pandeglang | Para nelayan yang hendak melaut mencari nafkah untuk kebutuhan pencukupan ekonomi keluarganya, harus kandas dihantam ombak selatan yang terkenal dengan keganasannya. Kejadian serupa bukan hanya pada hari ini saja (Minggu), tetapi hari Sabtu kemarin pun telah terjadi kecelakaan perahu nelayan di tempat yang sama (Laut Rancecet). (Minggu 20/11/22).

Diketahui, yang berada dalam perahu tersebut ada empat orang, yaitu Muslik, Erik, Dana dan Carka, meskipun tidak ada korban jiwa, akan tetapi salah satu nelayan yang bernama Carka, harus di rawat akibat kejadian tersebut.

Tubuh Carka terasa lemas setelah lama berjuang menyelamatkan diri dari hantaman ombak, tanpa memakai alat pengaman. Akibatnya, Carka harus terkapar kelelahan dan harus merasakan tusukan jarum infus.

Berbeda dengan Carka, penumpang dan pengemudi yang sama sama hanyut, tidak terjadi apa apa, karna mereka sudah terbiasa berenang di laut.

Menurut informasi yang kami kumpulkan, kejadian kecelakaan ini disebabkan adanya keteledoran, sehingga ketika dihantam ombak, mesin perahu copot dan berakibat tidak berfungsinya mesin, yang kemudian dihantam oleh ganasnya ombak selatan.

Namun setelah kami mendapat informasi terkait kejadian, kami langsung mendatangi TKP, yaitu di Kampung Rancecet Desa Rancapinang Kecamatan Cimanggu.

Kondisi paska kejadian kecelakaan, perahu nelayan kondisinya tanpa saung dan kincang atau penyangga samping, dan setelah kami tanya tanya kepada masyarakat Rancecet, nelayan yang kecelakaan tersebut telah kehilangan genset, bekal konsumsi, BBM, jangkar, jaring dan perbekalan lainnya yang dibawa untuk keperluan beberapa hari saat di laut.

Tak hanya di Rancecet, di Kampung Cegog pun para nelayan memilih untuk membatalkan niatnya melaut, di karnakan ombak laut Cegog yang sedang besar, akibat membatalkan niatnya tersebut, perahu para nelayan yang tidak dibawa mendarat (ditinggalkan di tengah laut), harus dibiarkan kosong tanpa penghuni.

Sedangkan yang baru ingin berangkat, harus membawa kembali peralatan yang hendak dibawa melaut, untuk disimpan di rumah, meskipun jarak dari perahu ke rumah, cukup jauh.

Yang lebih ironis lagi, di daerah nelayan seperti Desa Rancapinang, masih terbiasa melaut tanpa menggunakan jaket pelampung, padahal kondisi ombaknya yang cukup memicu adrenalin para nelayan. Namun anehnya para nelayan masih saja lalai dalam menjaga keamanan diri masing-masing. Padahal, aktifitas seperti nelayan itu sangat bertaruh nyawa. @Peri

Previous
« Prev Post
Show comments
Hide comments

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *