Berita Terbaru

Masih Relevan Kah Politik Identitas Bagi Generasi Milenial

 


Lebak,BewaraNews.Com - Aktivis Himpunan Mahasiswa Islam Majelis Penyelamat Organisasi (HMI-MPO) Cabang Lebak Tubagus Muhamad Tri Aprilyandi menyoroti tentang nuansa demokrasi 2024 yang sudah mulai terasa oleh para masyarakat Indonesia.

Pesta Demokrasi Indonesia kita ketahui akan terjadi ditahun 2024, namun gelombang-gelombang politik sudah mulai terasa dan bermunculan sebelum tahun tersebut.

"Kita tau bahwa pemilu serentak akan terjadi di tahun 2024, namun nuansa dan gelombang politik sudah mulai terasa dari sekarang". Ungkap Tubagus Muhamad Tri Aprilyandi, Rabu, (08/11/2022).

Tubagus Muhamad Tri Aprilyandi berharap agar generasi pemuda dan mahasiswa bisa lebih cerdas dalam mengikuti nuansa politik yang hari ini sedang terjadi, dan tidak mudah terpancing lagi dengan politik identitas yang selalu menjadi senjata dalam memenangkan pemilu yang akan datang.

Karena kita ketahui bahwa politik identitas hanya menguntungkan kelompok-kelompok tertentu saja dan berpotensi memecah belah persatuan.

"Politik identitas merupakan ekspresi kepentingan politik untuk membela kelompoknya. Mereka yang mengorganisasi atas dasar ras, etnis, jenis kelamin, atau agama tertentu. Tentu ini merupakan sebuah kecacatan kita dalam berdemokrasi, karena seharusnya pemimpin yang terpilih nanti bukan berbicara lagi siapa kelompok yang membela dan siapa yang tidak membela tetapi lebih bagaimana seorang pemimpin yang terpilih nanti bisa memberikan kesejahteraan yang terasa oleh semua kalangan, bisa memajukan bangsa serta dapat mempertahankan persatuan dan kesatuan sesuai dengan semboyan bangsa ini yaitu Bhinneka Tunggal Ika." Ucap Tubagus Muhamad Tri Aprilyandi.

Peran pemuda dan mahasiswa menjadi begitu vital dalam menyambut pesta pemilu ditahun 2024.

Karena kita ketahui bahwa pemilih pemula memiliki jumlah suara yang cukup besar dalam menentukan siapa yang akan terpilih menjadi pemimpin di pemilu 2024 nanti.

"Saya berharap sebagai pemuda dan mahasiswa dalam menanggapi nuansa politik yang akan terjadi di tahun 2024 harus lebih cerdas dalam menentukan pilihan dan politik identitas itu harus menjadi perhatian bagi kita semua, dalam menentukan kriteria pemimpin tentu kita harus memiliki standarisasi yang cukup tinggi, bukan lagi terpikat oleh politik identitas yang selalu menjadi senjata untuk menarik perhatian para pemuda tetapi kita harus melihat track record, serta gagasan yang diberikan oleh calon pemimpin yang akan maju di pemilu 2024 nanti." Ujar Tubagus.

Tubagus pun menyampaikan bahwa sebagai pemuda yang memiliki nalar berpikir yang kritis, dalam menentukan pilihan tentu kita harus memiliki pertimbangan yang lebih komplek serta tidak terbawa arus hanya karena politik identitas yang sudah lama menjadi budaya di Indonesia.

Politik Identitas menurutnya sudah tidak relevan dalam menarik suara kaum pemuda hari ini, apalagi nalar berpikir kaum muda yang masih kritis dalam menentukan suaranya.

"Kita harus melihat latar belakang pemimpin yang akan mencalonkan nanti, apakah dia memiliki kompeten yang baik dan memiliki latar belakang yang bagus dalam berpolitik atau tidak, sehingga kita mempunyai pertimbangan dalam menentukan pemimpin yang akan dipilih nanti. Politik Identitas juga sangat lah berbahaya jika masih diterapkan oleh para calon, karena akan menimbulkan kerusuhan sosial serta segmentasi antar kelompok yang mampu memecah belah persatuan." Kata Tubagus Muhamar Tri Aprilyandi.

Previous
« Prev Post
Show comments
Hide comments

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *