Berita Terbaru

NRF 2024: Retail's Big Show Asia Pacific Jadi Salah Satu Ajang Unggulan yang Digelar di Singapura

By On Kamis, April 04, 2024

Ryf Quail, Managing Director, NRF 2024: Retail’s Big Show Asia Pacific, Comexposium (left), Poh Chi Chuan, Executive Director, Exhibitions and Conferences, Experience Development Group, Singapore Tourism Board (STB) and David Mann, Chief Economist, Asia Pacific, Mastercard (extreme right). 

Edisi Asia Pasifik dari ajang Retail's Big Show asal New York City untuk pertama kalinya akan digelar di Singapura guna mentransformasi pengalaman konsumen pada era ritel baru.

SINGAPURA, BewaraNews.Com – National Retail Federation (NRF) dari Amerika Serikat (AS) dan penyelenggara ajang global Comexposium untuk pertama kalinya menggelar NRF 2024: Retail's Big Show Asia Pacific, salah satu konferensi dan pameran yang paling terkemuka dan dinantikan, di Singapura pada 11-13 Juni 2024 di Sands Expo and Convention Centre.

Retail's Big Show adalah ajang unggulan di industri ritel global yang berlangsung di New York City setiap tahun. Ajang ini tercantum dalam daftar 200 pameran terbesar di Amerika utara, dan daftar 50 pameran dagang dengan perkembangan terpesat di seluruh dunia.

Didukung Singapore Tourism Board (STB), Retail's Big Show edisi Asia Pasifik akan digelar di Singapura untuk pertama kalinya pada tahun ini. Berkat lokasi strategis, serta status Singapura yang telah lama menjadi pusat bisnis regional, NRF memutuskan untuk mengadakan Retail's Big Show yang pertama di Asia Pasifik. Ajang ini akan mempertemukan para pemimpin dan perusahaan di industri ritel untuk berkolaborasi pada level regional.

Mengusung tema "Fast Track Your Success", NRF APAC 2024 menampilkan berbagai program konferensi, pameran, dan tur ke gerai ritel yang luar biasa selama tiga hari pada Juni mendatang.

Rangkaian kegiatan ini juga mengulas teknologi dan inovasi terkini, praktik terbaik, serta perspektif menarik di seluruh industri ritel, seperti kecerdasan buatan (AI) dan machine learning, rantai pasok, mekanisme pencegahan kehilangan produk dan proteksi aset, serta merchandising dan teknologi imersif.

“Asia Pasifik adalah pasar ritel terbesar di dunia, namun masih tergolong wilayah yang belum terlayani dengan baik. Pasar yang dinamis dan beraneka ragam ini tengah memasuki era transformatif, terutama ketika paradigma ritel yang konvensional tidak lagi memadai untuk memenuhi permintaan pelanggan yang cepat berubah,” ujar Ryf Quail, Managing Director, NRF 2024: Retail's Big Show Asia Pacific, Comexposium.

“Era digital membutuhkan konsep ritel yang baru, tepatnya konsep ritel yang menyelaraskan pengalaman pelanggan berformat fisik dan dipersonalisasi, serta memanfaatkan data dan teknologi guna mewujudkan proses omnichannel yang nyaman. Maka, inovasi model ritel bukan lagi merupakan pilihan, namun hal yang harus dilakukan demi merebut perhatian konsumen Asia Pasifik saat ini, serta mengarahkan perkembangan industri menuju pertumbuhan berkelanjutan dan relevansi,” imbuhnya.

Dihuni 60 persen penduduk dunia, Asia Pasifik merupakan pasar masif bagi industri ritel yang telah mengalami perkembangan luar biasa.

Perkembangan ini didorong oleh jumlah penduduk yang besar di Asia Pasifik, maraknya urbanisasi dan kemunculan megalopolis, serta kepiawaian konsumen memakai teknologi canggih untuk mengakses produk dan layanan.

Tren-tren besar ini menuntut konsep ritel baru yang segera merombak pengalaman konsumen di Asia Pasifik, baik pada kanal daring dan gerai fisik.

Enterprise Singapore, instansi pemerintah Singapura yang memperjuangkan perkembangan perusahaan, mendukung Singapore Retailers Association untuk menggelar tur ke gerai ritel bagi peserta pameran, serta menghadirkan pemain teknologi ritel di Singapura untuk berpameran di paviliun pameran nasional.

Assistant Chief Assistant Officer (Lifestyle & Consumer), Enterprise Singapore, Jeannie Lim mengatakan, pihaknya mengapresiasi dan mendukung ajang perdana NRF 2024: Retail's Big Show di Asia Pasifik.

Menurutnya, sebagai pusat gaya hidup dan pariwisata di Asia, Singapura menjadi destinasi ideal bagi berbagai merek global dan lokal yang ingin berekspansi di tingkat regional.

“Lewat ajang ini, kami menyambut baik peluang dan kolaborasi baru antara berbagai merek dan mitra yang ingin menghadirkan inovasi dan mentransformasi produk dan layanan, serta menghadirkan pengalaman menarik dan imersif bagi kalangan pembelanja,” ujarnya. 

Sementara itu, Group CEO, FairPrice Group, Vipul Chawla mengatakan, sebagai peritel terbesar di Singapura, pihaknya ingin mengantisipasi pola belanja dan preferensi pelanggan.

“Teknologi dan data telah membantu kami mempelajari kebutuhan konsumen dengan lebih baik, serta memberikan kenyamanan dan aksesibilitas yang optimal bagi pelanggan,” ujarnya.

“Digitalisasi juga meningkatkan daya saing, efektivitas, dan efisiensi kami, serta mendukung terobosan untuk merombak industri ritel di berbagai titik interaksi pelanggan selama beberapa tahun terakhir,” imbuhnya.

Chief Economist, Asia Pasifik, Mastercard, David Mann mengatakan, setelah arus kunjungan lintas wilayah dari Tiongkok kembali normal hingga menuju level prapandemi, jumlah wisatawan Tiongkok yang semakin meningkat akan menjadi stimulus bagi peritel di sejumlah lokasi, seperti Singapura, Jepang, Thailand, Australia, dan Hong Kong.

“Pada saat bersamaan, pengeluaran konsumen Asia Pasifik pun kian meningkat untuk membeli makanan dan bersantap di restoran, serta membeli tiket konser dan ajang berskala besar. Salah satu contoh, omzet ritel di Melbourne biasanya meningkat di atas 10 persen pada masa penyelenggaraan turnamen tenis Australian Open,” ujarnya.

Ajang selama tiga hari ini akan menghadirkan 300+ ekshibitor dan 5.000+ pemimpin industri ritel di Asia Pasifik dan dunia untuk berbagi perspektif dan praktik terbaik, berjejaring dengan pelaku industri lain, serta menyaksikan teknologi dan inovasi terkini yang mentransformasi pengalaman konsumen pada era ritel baru.

Informasi lebih lanjut tersedia di Annex 1 atau situs https://nrfbigshowapac.nrf.com/.


Sumber: PRNewswire

Rayakan Ramadan Bersama Codashop Indonesia dengan Berbagai Promo Menarik dan Hadiah Berlimpah

By On Senin, April 01, 2024


JAKARTA, BewaraNews.Com – Codashop menambah semarak Ramadan dengan promo eksklusif Ramadan Deals on Deals di Indonesia. Mengapresiasi salah satu negara dengan konsumen Codashop terbesar yang memiliki populasi Muslim yang tinggi.

Inisiatif pemasaran ini mencakup berbagai penawaran untuk konsumen yang menarik melalui berbagai metode pembayaran, publisher game, dan brand partnership, memberikan pengalaman Top-Up yang tak tertandingi bagi semua kalangan.

Pengguna Codashop akan mendapatkan keseruan saat mereka melakukan transaksi untuk judul game favorit mereka di Codashop, seperti Mobile Legends: Bang Bang dan Free Fire.

Hadiah-hadiah ini termasuk promo menarik seperti cashback, bonus kuota data, dan lainnya dari partner resmi, memastikan setiap pengguna mendapatkan keuntungan maksimum untuk transaksi mereka.

Secara khusus, Codashop akan meluncurkan kampanye 'upsized' khusus selama dua minggu dari 1 hingga 12 April 2024, yang ditandai dengan program Top Spender yang penuh dengan hadiah-hadiah menarik.

Dalam kampanye "all-out" ini, peserta yang beruntung memiliki kesempatan untuk memenangkan smartphone baru yang elegan dan paket merchandise eksklusif yang menguatkan komitmen Codashop untuk meningkatkan pengalaman bermain game tidak hanya bagi pemain, tetapi juga bagi publisher dan partner pembayaran, memantapkan posisinya sebagai platform pilihan selama Ramadan ini.

“Kami sangat senang untuk memperkenalkan kampanye Ramadan Deals on Deals, sebuah perayaan tentang kemurahan hati dan semangat komunitas di bulan  suci ini. Dengan memberikan hadiah kepada pemain dan mendukung publisher serta partner pembayaran, kami bertujuan untuk meningkatkan pengalaman bermain game sambil menyebarkan kegembiraan di bulan berkah ini,” kata Mukul Chawla, Direktur Manajemen untuk Kemitraan Global - APAC di Coda.

Pengguna Indonesia dapat mengantisipasi banyak hadiah saat promo partner individual diluncurkan dengan insentif-insentif menarik untuk meningkatkan transaksi Top-Up.

Top Spender Giveaway Coda:

Lima pemenang beruntung dalam Top Spender Giveaway Codashop akan mendapatkan Smartphone bergengsi Infinix NOTE 40 SERIES, senilai Rp2,6 juta. Perangkat ini sangat cocok untuk bermain game MOBA atau FPS yang intens.

Terdapat Paket Merchandise Super Gamer Coda dengan tas hadiah eksklusif (terdiri dari tas, topi, dan kemeja) senilai Rp500 ribu bagi 15 pemenang yang beruntung.

Cashback:

ShopeePay menawarkan promosi eksklusif, di mana pengguna dapat menikmati cashback hingga Rp20 ribu ketika menggunakan aplikasi ShopeePay, dengan transaksi minimum Rp30 ribu di MLBB atau Free Fire.

Pelanggan GoPay dapat mendapatkan cashback hingga 90 persen dengan transaksi minimum Rp10 ribu.

Ada lagi! LINE memberikan cashback 20 persen (maks. Rp50 ribu) bagi penggunanya dengan transaksi minimum Rp50 ribu.

Bonus Data:

Pengguna XL dan Axis bisa mendapatkan bonus data hingga 3GB untuk Mobile Legends: Bang Bang dan PUBG Mobile, sementara Tri dan Indosat menawarkan bonus data hingga 5GB untuk semua judul.

Bonus Diamonds:

Pelanggan Doku Wallet dapat memperoleh 40 Mobile Legends: Bang Bang Diamonds untuk transaksi minimum Rp 50 ribu menggunakan Akun Virtual Permata mereka.

Bonus Tokens:

Pecinta sepak bola juga bisa bersukacita karena Top Eleven memberikan pengguna Bonus Tokens hingga 40 persen saat mereka melakukan pengisian ulang.

Jangan lewatkan penawaran fantastis ini selama periode promo. Isi ulang di Codashop untuk mulai mengumpulkan hadiah Anda.

Untuk informasi terbaru dan terperinci tentang Syarat dan Ketentuan, lihat tautan ini.

Tentang Coda

Coda, didirikan pada tahun 2011, memiliki pengalaman lebih dari satu dekade dalam mengelola kompleksitas monetisasi dan penemuan konten untuk game dan lainnya. Coda dipercaya oleh lebih dari 300 penerbit – termasuk industri raksasa Activision Blizzard, Bigo, Electronic Arts, Riot Games, dan Zynga – untuk meningkatkan pendapatan, margin keuntungan, dan hubungan komunikasi pelanggan dengan menghubungkan mereka ke lebih dari 10 juta pelanggan berbayar di seluruh dunia.

Coda menawarkan saluran, platform, dan solusi pembayaran termasuk Codapay, yang menawarkan integrasi pembayaran langsung di website penerbit, dan Codashop, yang merupakan pilihan untuk pembelian konten dalam game bagi jutaan gamer di seluruh dunia, dan xShop, yang membuat konten mereka tersedia di berbagai platform e-commerce.

Berkantor pusat di Singapura dan didukung oleh Smash Capital, Insight Partners, GIC, Apis Partners, dan GMO Global Payment Fund; Coda dinobatkan sebagai salah satu perusahaan dengan pertumbuhan tercepat di APAC oleh Financial Times, sebagai Pelopor Teknologi oleh Forum Ekonomi Dunia dan sebagai Penyedia Solusi Pembayaran Terbaik untuk Industri Game (Global) oleh Global Brand Magazine.

Pelajari lebih lanjut tentang kami di CodaPayments.com


Sumber: PRNewswire

Samsung Masih Menduduki Posisi Teratas di Pasar AMOLED

By On Minggu, Maret 31, 2024


LONDON, BewaraNews.Com – Samsung tetap menduduki posisi teratas di pasar AMOLED ukuran kecil dan ukuran sedang dengan pangsa pasar 43 persen dari total pasar, menurut Small Medium Display Market Tracker terbaru dari Omdia.

Namun, lonjakan pengiriman oleh produsen AMOLED Tiongkok telah menyebabkan pangsa pasar pengiriman Samsung menurun di bawah 50 persen untuk pertama kalinya.

Seluruh pengiriman AMOLED ukuran kecil dan ukuran sedang (maksimum 9,0 inci) mencapai 842 juta pada tahun 2023, meningkat 11 persen dibanding tahun lalu (YoY).

Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan aktivitas luar ruangan setelah pelonggaran pembatasan Covid-19 dan permintaan penggantian ponsel pintar berperforma tinggi seperti seri iPhone 15.

Samsung adalah produsen terkemuka di pasar AMOLED dan tetap menjadi pemimpin dengan 357 juta pengiriman pada tahun 2023. Namun pangsa pasarnya berkurang, dari 56 persen pada tahun 2022 menjadi 43 persen di tahun 2023.

Namun produsen AMOLED Tiongkok telah meningkatkan teknologi produksi dan cepat sekali meningkatkan jumlah pengirimannya sehingga akhirnya mengikis pangsa pasar Samsung.

BOE menduduki posisi kedua. BOE mengalami peningkatan pangsa pasar dari 12 persen pada tahun 2022 menjadi 15 persen di tahun 2023.

Sedangkan Visionox dan Tianma, masing-masing di peringkat keempat dan kelima, juga mengalami pertumbuhan karena peningkatan pangsa pasarnya, dari 6 persen menjadi 9 persen dan dari 4 persen menjadi 8 persen pada tahun 2023.

Pangsa pasar Everdisplay dan China Star juga meningkat. Sebaliknya, LG Display di posisi ketiga dan pengirimannya meningkat dari tahun 2022 ke tahun 2023. Namun LG Display tergerus akibat pertumbuhan pengiriman dari produsen Tiongkok, sehingga pangsa pasarnya turun dari 11 persen pada tahun 2022 menjadi 10 persen di tahun 2023.

Menurut Hiroshi Hayase, Manajer Riset di praktik riset Layar Omdia, produsen AMOLED Tiongkok telah meningkatkan kapasitas produksi dan kualitas layar mereka, sehingga pesanan dari merek ponsel pintar dalam negeri meningkat dengan cepat.

“Setelah ini, Samsung dari Korea Selatan akan sulit mempertahankan pesanan AMOLED dari merek-merek ponsel pintar Tiongkok,” ujarnya.

Samsung telah memimpin pengembangan dan produksi massal teknologi canggih seperti teknologi LTPO yang hemat daya dan layar AMOLED lipat. Namun pada tahun 2023, BOE dan produsen AMOLED Tiongkok lainnya juga telah memasuki pasar dan memulai produksi massal AMOLED yang menggabungkan LTPO dan teknologi lipat.

“Karena produsen AMOLED Tiongkok mendapat permintaan ponsel pintar dalam negeri yang signifikan, mereka akan terus menambah pengirimannya dan menutup kesenjangan dalam pangsa pengiriman dengan pemimpin industri, Samsung. Bagi produsen AMOLED Korea, kemampuan mengembangkan dan menyediakan layar AMOLED dengan nilai tambah lebih tinggi untuk merek di luar Tiongkok akan menjadi faktor penting untuk mempertahankan dominasinya dalam pendapatan dari pasar AMOLED,” kata Hayase.

Tentang Omdia

Omdia adalah bagian dari Informa Tech, sebuah kelompok penelitian dan penasihat teknologi. Pengetahuan kami yang mendalam tentang pasar teknologi beserta wawasan kami yang dapat ditindaklanjuti memampukan berbagai perusahaan membuat keputusan yang cerdas tentang pertumbuhan.


Sumber: PRNewswire

PT Amarta Karya Didemo Perwakilan Presidium Vendor dan Mandor Indonesia

By On Sabtu, Maret 11, 2023



BewaraNews.Com, BEKASI – Ratusan sub kontraktor PT Amarta Karya meradang. Pasalnya, pekerjaan yang sudah mereka selesaikan belum dibayar oleh Perusahaan BUMN tersebut.

Mereka sepakat memperjuangkan nasibnya bersama-sama dengan membentuk presidium yang dinamakan Presidium Mandor dan Vendor Indonesia.

Mereka pun menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor PT Amarta Karya yang berada di Plaza Summarecon Lantai 5, Jl. Bulevar Ahmad Yani Kav. KA001 Kota Bekasi, Kamis, 09 Maret 2023.

Aksi unjuk rasa yang diikuti sekitar 50 orang lebih itu merupakan perwakilan Vendor dan Mandor yang menuntut PT Amarta Karya untuk membayar hak mereka sebagaimana tertuang dalam SPK atas pekerjaan yang sudah mereka selesaikan.

Kordinator aksi, Ali Ramdhan mengungkapkan, pihaknya terpaksa melakukan aksi unjuk rasa karena sudah bertahun-tahun hak-hak mereka digantung tanpa kejelasan dari pihak PT Amarta Karya.

“Aksi ini terpaksa kami lakukan, karena kami sudah lelah bertahun-tahun menanti pembayaran dari pihak PT Amarta Karya yang sampai saat ini belum terealisasi (belum ada niatan membayar-red). Padahal berbagai mediasi sudah kami lakukan, namun hasilnya sama saja nol tanpa realisasi,” ujar Ali.

“Kami sebenarnya tidak menuntut macam-macam, hanya hak kami sesuai SPK harap segera dipenuhi. Karena  saat ini kami hadir hanya beberapa perwakilan saja dari total sedikitnya 800 orang yang merupakan vendor dan mandor se-Indonesia,” jelasnya.

Sementara itu. Kordinator umum presidium Vendor dan Mandor Indonesia, Asep Saepudin menambahkan, perwakilan aksi sudah diterima oleh pihak manajemen PT Amarta Karya, dan ada kesepakatan-kesepakatan yang akan dilakukan.

“Tadi saat aksi demo digelar, kami tiga orang perwakilan presidium diajak musyawarah oleh pihak PT Amarta Karya, dan diajak damai, namun kami tetap tidak mau, sampai ada kejelasan, maka nanti kami akan membuat klausul-klausul untuk proses pembayaran agar bisa  secepatnya direalisasikan,” ujarnya.

“Kami akan berkomunikasi lebih lanjut dengan pihak perusahaan, namun apabila masih buntu, maka terpaksa kami akan lakukan aksi yang lebih besar lagi, dan kami akan bawa masalah ini ke DPR. Kami juga sudah bersurat ke DPR untuk bisa dijadikan perhatian dan kajian dengan adanya  kondisi kami ini,” imbuhnya.

Untuk diketahui, kata Asep, ada sekitar 800 vendor dan mandor, mereka merupakan usaha kecil, UMKM, seperti tukang las, yang mencoba menjadi sub kontraktor kegiatan PT Amarta Karya, namun dengan kondisi seperti ini, bukannya untung malah buntung.

“Itu namanya bukan memajukan UMKM, tapi malah membunuh UMKM,” pungkas Asep menahan amarahnya yang secara kebetulan dia dikenal vokal dalam menyuarakan pemberantasan korupsi dan membantu hak-hak masyarakat yang terdolimi. (*/red)

Pasar Properti China Runtuh Ancam Krisis Keuangan Global

By On Kamis, Oktober 13, 2022




 BewaraNews.Com-Runtuhnya pasar properti China telah mengancam berkembangnya krisis keuangan yang lebih luas.

Pengembang properti terbesar di negara China jatuh dalam beban utang yang besar, dan investor kehilangan investasi mereka.

 Kondisi ini menyebabkan banyak proyek konstruksi yang gagal.

Sebenarnya tanda-tanda anjloknya pasar properti China telah muncul pada Agustus 2021.

Di mana Evergrande Group, pengembang properti terbesar kedua di China memperingatkan pemerintah provinsi Guangdong bahwa mereka hampir kehabisan uang dan gagal membayar utang lebih dari USD 300 miliar.

Kegagalan pengembang membuat biaya rumah nasional turun di tengah perlambatan ekonomi yang meluas.

Mengutip laman Bloomberg, sebuah analisis dari International Monetary Fund (IMF) menyatakan 45 persen pengembang properti mungkin tidak dapat menutupi kewajiban utang mereka dengan pendapatan, dan 20 persen dari mereka dapat menjadi bangkrut jika nilai inventaris mereka sesuai dengan harga properti saat ini.

Real estate telah menyumbang sekitar seperempat dari output domestik.

Sehingga, jika gelembung perumahan meledak pasti akan memicu krisis keuangan yang sulit ditangani pemerintah mana pun.

Untuk mengantisipasi kerugian, bank-bank China telah mulai memanfaatkan pasar obligasi sebesar 30 persen, dana ini lebih banyak dari tahun lalu.

Hal ini dilakukan, karena sektor properti menyumbang seperlima dari PDB China. Sehingga jika tidak diantisipasi dengan baik maka dengan jatuhnya pasar perumahan China akan memberikan implikasi buruk bagi ekonomi global serta pertumbuhan domestik China.

Data dari Biro Statistik Nasional China menunjukkan bahwa pengembangan real estat turun 7,4 persen dari Januari hingga Agustus tahun ini. Lalu penjualan perumahan komersial hanya mencapai USD 1,19 triliun atau turun 27,9 persen, sementara penjualan properti lainnya turun 30,3 persen. Pada Agustus, harga rata-rata rumah baru di 70 kota besar China turun 1,3 persen dibandingkan dengan penurunan pada Juli.

Kebijakan Zero Covid

Dengan kebijakan ini, pemerintah China membuat pergerakan warga negara terbatas.

 Sehingga menyebabkan pengurangan aktivitas ekonomi dan penjualan properti, serta memperlambat proyek konstruksi.

Sebagai tanda sejauh mana krisis properti China, Country Garden, pengembang properti terbesar di China melaporkan bahwa labanya pada paruh pertama tahun 2022 anjlok sebesar 96 persen.

"Pada tahun 2022, sektor properti menghadapi segudang tantangan, termasuk ekspektasi pasar yang melemah, permintaan yang lesu dan jatuhnya harga properti," kata perusahaan itu.

Lebih dari 30 perusahaan properti China telah gagal membayar utang internasional dan pengembang swasta telah mengeluarkan peringatan kerugian.

 Karena tentunya dengan permasalah pada properti juga akan merambah ke sektor perbankan dan manajemen aset.

Apalagi dengan jatuhnya renminbi China ( CNY ) ke level terendah terhadap dolar AS (USD) sejak krisis keuangan 2008 telah menambah tantangan bagi pengembang properti China, dan penerbit obligasi berdenominasi dolar terbesar di negara itu.

Perlambatan Ekonomi China

Jatuhnya pasar perumahan China akan berkontribusi pada perlambatan ekonomi China, yang telah menjadi mesin pertumbuhan global selama lebih dari satu dekade. Bahkan, Bank Dunia telah menurunkan perkiraan pertumbuhan PDB China menjadi 2,8 persen pada 2022, itu turun dari 8,1 persen tahun lalu.

Sebagai perbandingan, PDB China tumbuh rata-rata 10,4 persen dari tahun 2000 hingga 2009.

 Dan sebesar 7,7 persen pada tahun 2010 hingga 2019.

 China juga telah menetapkan target tahun ini sebesar 5,5 persen untuk pertumbuhan PDB. Ini juga yang sudah merupakan angka terendah dalam tiga dekade.

Pemerintah China mengambil langkah-langkah untuk menstabilkan pasar properti dengan melakukan berbagai kebijakan mulai dari memotong suku bunga hipotek, mengurangi uang muka hingga perketatan persyaratan pembelian.

 

"Krisis real estate akan menekan pertumbuhan ekonomi jika penjualan rumah tidak meningkat. Stimulus infrastruktur belum berdampak pada pertumbuhan karena pengeluaran pemerintah daerah telah dibagi antara penyelesaian rumah yang belum selesai dan investasi infrastruktur," ujar Kepala Ekonom, Greater China, di bank ING Belanda, Iris Pang.

 

Trading Economics juga memperkirakan bahwa penjualan rumah baru di China akan terus menurun untuk sisa tahun ini dan mulai meningkat pada awal 2023. Penjualan diperkirakan mencapai total CNY 6.7 triliun pada akhir kuartal ini dan naik menjadi sekitar CNY 8 triliun pada tahun 2023 dan CNY 100 triliun pada tahun 2024.

Sumber:Merdeka.Com

Nilai Tukar Rupiah Melemah Pada Kamis

By On Kamis, Oktober 13, 2022

 

Nilai tukar rupiah melemah 0,03 persen ke Rp15.361 per dolar AS pada Kamis (13/10) sore. Ilustrasi.

 



BewaraNews.Com-Nilai tukar rupiah ditutup di level Rp15.361 per dolar AS pada Kamis (13/10) ini.

 Mata uang Garuda melemah 5 poin atau minus 0,03 persen dari perdagangan sebelumnya.

Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah menguat ke posisi Rp15.357 per dolar AS pada perdagangan hari ini.

Mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau melemah.

Tercatat won Korea Selatan melemah 0,45 persen, dolar Singapura melemah 0,04 persen, dan ringgit Malaysia melemah 0,15 persen.

Lalu, yuan China minus 0,29 persen, peso Filipina minus 0,04 persen, dan dolar Hong Kong melemah 0,02 persen.

 Sedangkan, yen Jepang menguat 0,06 persen.

Sementara itu, mata uang negara maju bergerak bervariasi.

Poundsterling Inggris dan franc Swiss masing-masing melemah 0,12 persen dan 0,15 persen.

Sedangkan, euro Eropa dan rubel Rusia masing-masing menguat 0,02 persen dan 0,1 persen. Adapun dolar Australia dan dolar Kanada stagnan.

Analis DCFX Futures Lukman Leong mengatakan rupiah hanya melemah tipis karena dolar AS terlihat berkonsolidasi setelah penguatan dalam sepekan terakhir.

"Dolar AS terlihat berkonsolidasi setelah penguatan dalam sepekan terakhir," ujarnya kepada CNNIndonesia.com.

Selain itu, pasar juga tengah mencermati rilis data inflasi AS yang segera dirilis malam ini.

Sumber:CNNIndonesia

 

Harga Minyak Dunia Diprediksi Terus Melonjak, Harga BBM Bakal Naik Lagi?

By On Kamis, Oktober 13, 2022

 



BewaraNews.Com-Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS), Bhima Yudhistira memprediksi bahwa harga minyak mentah dunia masih akan fluktuatif dan penuh ketidakpastian.

Harga minyak mentah dunia berpotensi terus naik.

Salah satunya dipicu perang Rusia dan Ukraina yang kunjung belum selesai hingga saat ini.

 Ditambah adanya rencana OPEC yang akan melakukan pemangkasan produksi sehingga bisa menyebabkan gangguan pasokan minyak global.

Bhima menerangkan, minyak mentah dunia pada tahun 2023 bisa mencapai USD 140 per barel seperti yang terjadi pada tahun 2008.

"Saat ini harga crude oil di USD 89,4 per barel,ke depan tren harga minyak mentah masih akan fluktuatif dan penuh ketidakpastian," ujar Bhima kepada Merdeka.com, Rabu (12/10).

Menurut Bhima, ini memunculkan kekhawatiran dari kenaikan harga minyak mentah dan permasalahan yang ada di global.

Oleh karena itu, tentu harus mengurangi porsi fisik dalam penyediaan energi.

"Dari naik turunnya harga minyak mentah kita belajar untuk percepatan transisi energi bersih.

 Toh Indonesia punya sumber daya energi terbarukan yang berlimpah dari hidro, solar panel hingga gelombang laut," terang dia.

Namun demikian, dia berharap agar pemerintah tidak menaikkan harga BBM di tahun depan. Caranya yaitu dengan menambah alokasi anggaran subsidi untuk Pertalite dan Solar.

"Kita cermati terus ya perkembangannya, untuk kenaikan harga BBM tahun depan yang jelas anggaran subsidi BBM tahun depan perlu ditambah," tambahnya.

Untuk saat ini, harga Asumsi ICP Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) Tahun 2023 yakni USD 90 per barrel.

Sebagai informasi, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan memproyeksikan harga minyak mentah dunia berpotensi mencapai USD 200 per barel.

 Harga minyak selangit ini terjadi dengan skenario terdapat penggunaan senjata nuklir pada perang Rusia dan Ukraina.

"Harga minyak sekarang sudah dekat USD 100 (per barel), dan kalau (penggunaan) nuklir bisa terjadi, dia (minyak) akan naik USD 150 sampai 200 per barel," ungkapnya dalam acara Investor Daily Summit 2022 di Jakarta Convention Center, Rabu (12/10).

Sumber: merdeka.Com

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *