Berita Terbaru

Tiongkok - Jerman Semakin Ingin Mempererat dan Memperbarui Hubungan Bilateral

By On Jumat, April 19, 2024


BEIJING, BewaraNews.Com – Survei keyakinan bisnis yang baru saja dirilis German Chamber of Commerce di Tiongkok menunjukkan optimisme atas prospek kerja sama ekonomi dan perdagangan Tiongkok-Jerman.

Dari 566 perusahaan yang berpartisipasi dalam survei tersebut, 91 persen perusahaan berniat melanjutkan kegiatan operasional di Tiongkok, bahkan lebih dari setengah di antaranya berencana meningkatkan investasi di pasar Tiongkok.

Tahun lalu, beberapa perusahaan besar asal Jerman, termasuk Siemens, Mercedes-Benz, BASF, Volkswagen, dan BMW, terus meningkatkan investasi di Tiongkok. Hal ini semakin membuktikan optimisme terhadap pasar Tiongkok.

“Kerja sama antara Tiongkok dan Jerman tidak hanya menguntungkan kedua negara, namun juga dunia secara keseluruhan,” ujar Presiden Tiongkok Xi Jinping, Selasa lalu, ketika bertemu dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz yang menjalani kunjungan resmi kenegaraan selama tiga hari di Tiongkok.

Semakin besar gejolak yang terjadi di dunia, kedua negara ini semakin perlu mempererat dan memperbarui hubungan bilateral, seperti dijelaskan Xi.

Dia juga mendorong langkah bersama dalam kerja sama dan pembangunan demi meningkatkan hubungan bilateral.

Kerja sama Tiongkok-Jerman bukanlah "risiko", melainkan peluang

Scholz mengunjungi usaha patungan Tiongkok-Jerman Bosch Hydrogen Powertrain Systems (Chongqing) Co., Ltd. dan meninjau perakitan modul sel bahan bakar hidrogen.

Dia juga mendatangi pusat inovasi Asia Pasifik milik perusahaan Jerman Covestro ketika berada di Chongqing dan Shanghai, Tiongkok.

“Saya memiliki kesan positif atas kerja sama yang terjalin erat dan baik antara pelaku usaha asal Jerman dan Tiongkok,” kata Scholz kepada Xi.

Kerja sama ekonomi dan perdagangan selalu berperan penting dalam hubungan Tiongkok-Jerman. Jerman pun semakin ingin memperluas kerja sama dengan Tiongkok dalam bidang inovasi, khususnya kendaraan energi baru (new energy vehicle/NEV).

Lewat sejumlah upaya, Tiongkok telah menjadi sentra inovasi NEV sehingga menarik minat produsen mobil asal Jerman untuk meningkatkan investasi di Tiongkok.

Sebuah usaha patungan yang dibentuk Mercedes-Benz Group China Ltd. dan BMW Brilliance Automotive Ltd. telah didaftarkan di Beijing.

Pada 11 April lalu, Volkswagen Group China juga mengumumkan rencana investasi senilai EUR 2,5 miliar (sekitar $2,68 miliar) untuk ekspansi pusat inovasi di Hefei, Provinsi Anhui, Tiongkok Timur, demi menggerakkan inovasi di Tiongkok.

Maka, kerja sama yang saling menguntungkan antara Tiongkok dan Jerman bukanlah "risiko", melainkan sebuah jaminan untuk stabilitas hubungan bilateral, serta peluang pada masa depan, seperti dijelaskan Xi kepada Scholz.

Mencatat bahwa Tiongkok dan Jerman merupakan dua negara yang mengandalkan industri, serta mendukung perdagangan bebas dan globalisasi ekonomi, Xi memaparkan, kedua negara harus tetap mewaspadai maraknya proteksionisme.

Menurut Xi, kedua negara harus memiliki pendekatan yang objektif dan dialektis terhadap isu kapasitas produksi melalui perspektif pasar dan global, serta mengacu pada hukum ekonomi. Xi juga mendorong kedua negara agar semakin sering berdiskusi seputar kerja sama. 

Perkembangan solid dan berkelanjutan dalam hubungan bilateral

Tahun ini menjadi momen 10 tahun terjalinnya kemitraan strategis dan komprehensif antara kedua negara tersebut.

Konsolidasi dan peningkatan hubungan kedua negara memiliki makna penting yang melampaui konteks bilateral, bahkan berpengaruh besar terhadap benua Eurasia dan seluruh dunia, seperti dipaparkan Xi.

Volume perdagangan bilateral Tiongkok-Jerman tercatat senilai EUR 253,1 miliar pada 2023. Dan, pada periode tersebut, Tiongkok tetap menjadi mitra dagang terbesar bagi Jerman selama delapan tahun berturut-turut.

Juni lalu, kedua negara menggelar sesi konsultasi antarpemerintah Tiongkok-Jerman yang ketujuh. Kedua negara pun sepakat menjalin kerja sama yang semakin luas dalam bidang mitigasi perubahan iklim, inovasi, manufaktur canggih, serta pendidikan kejuruan.

Kedua negara juga mengadakan dialog finansial tingkat tinggi Tiongkok-Jerman yang ketiga di Frankfurt pada Oktober lalu, serta mencapai 25 konsensus kerja sama.

Pada 11 April 2024, China-Germany Dialogue Forum on Financial Cooperation berlangsung di Beijing.

Ajang ini turut memperluas kerja sama finansial demi mendatangkan hasil yang saling menguntungkan.

“Selama kedua negara saling menghormati, mencari konsensus sekaligus mengatasi perbedaan, mempererat aktivitas pertukaran dan sikap saling memahami, serta mengupayakan kerja sama yang saling menguntungkan, hubungan Tiongkok-Jerman akan terus berjalan solid dan menghasilkan perkembangan secara berkelanjutan,” kata Xi.


Sumber: PRNewswire

Konferensi Pers Pertama Bersama Kucing Diadakan di Kolombia

By On Jumat, April 12, 2024


Saat meluncurkan Casa de Adopción de Amores Imposibles [House of Adoption of Impossible Loves] pertama di Kolombia, sebagai bagian dari kampanye Adopt Your Allergies (Adopsi Alergi Anda), Sanofi Consumer HealthCare mengadakan konferensi pers pertama bersama kucing di Kolombia.

Para jurnalis dan pembuat konten mendapat kesempatan bertemu kucing-kucing tersebut dan mempelajari inisiatif tersebut untuk meningkatkan jumlah adopsi kucing di negara Amerika Latin ini.

BOGOTÁ, BewaraNews.Com – Sesuai tujuannya untuk mendukung adopsi yang bertanggung jawab, Sanofi Consumer HealthCare mengadakan konferensi pers pertama bersama pembawa acara berbulu dan paling lembut di dunia: kucing.

Sanofi Consumer HealthCare meluncurkan inisiatif "Adopt Your Allergies" untuk mendorong adopsi kucing steril agar penderita alergi dapat mewujudkan impian memelihara kucing. Para peserta acara bertemu sekitar 30 ekor kucing.

Di ibukota Kolombia, Sanofi Consumer HealthCare dan Adopta No Compres [Adopt, Don't Buy] Foundation meluncurkan "House of Adoption of Impossible Loves" baru. Ruang ini terbuka untuk umum, terutama bagi mereka yang ingin mewujudkan impian mengadopsi kucing.

Mereka memiliki kesempatan bertemu calon anggota keluarganya. Seusai acara, jumlah permintaan adopsi mencapai lebih dari 300.

Kampanye ini berdasarkan konsep kemampuan perawatan diri dan merupakan perpaduan antara komitmen sosial Sanofi Consumer HealthCare dengan dampak positif atas kehidupan manusia dan hewan peliharaan mereka.

Kampanye ini didukung oleh sederetan temuan ilmiah yang penting: manusia alergi terhadap protein Fel d1. Protein ini diproduksi di kelenjar sebasea dan kulit kucing, kemudian tersebar ke sel kulit mati dan bulunya saat perawatan. Bila kucing disteril, terbukti bahwa produksi alergen ini berkurang hingga 90 persen.


Sumber: PRNewswire

Lynk & Co Rambah Filipina dan Berekspansi di Asia Tenggara

By On Selasa, April 09, 2024

Lynk & Co 03+ Makes Appearance at Manila International Auto Show. 

MANILA, BewaraNews.Com – Pada 4 April lalu, merek mobil premium global Lynk & Co menjalani debut di Filipina, serta memperkenalkan sederet produk unggulan termasuk Lynk & Co 01, 05, dan 06, sekaligus menggelar penampilan perdana Lynk & Co 03+ di negara tersebut.

Slogan "Linked and Connected" mencerminkan relevansi dengan basis pelanggan yang sangat dinamis di Filipina, serta merek Lynk & Co sendiri. Lewat langkah ini, Lynk & Co menyadari potensi masif pasar Filipina, serta menyelaraskan momentum strategis yang lebih luas di Asia Tenggara.

Pasar otomotif yang berkembang pesat di Filipina, salah satu negara utama di Asia Pasifik, menjadi inspirasi Lynk & Co. Maka, Lynk & Co berkolaborasi dengan distributor resmi, United Asia Automotive Group, Inc. (UAAGI), sebuah perusahaan yang berpengalaman di industri otomotif Filipina.

Vice President, Lynk & Co Overseas Division, Jinjun Tian menyampaikan optimisme dan tekad Lynk & Co untuk berkembang di Filipina sebagai pasar dinamis yang memiliki potensi tanpa batas.

Dia juga menyiratkan sejumlah rencana untuk memperkenalkan semakin banyak model demi memenuhi ekspektasi konsumen Filipina.

Menurut Managing Director, Lynk & Co Philippines, Froilan Dytianquin, pengemudi modern di Filipina menginginkan kendaraan yang sesuai dengan gaya hidup dinamis: membumi, berjiwa muda, energik, interaktif, serta penuh gaya dan kualitas. Hal tersebut sangat senada dengan arah perkembangan Lynk & Co di Filipina.

Lynk & Co mengumumkan acara peluncurannya di ajang Manila International Auto Show yang berlangsung di World Trade Center, Pasay City. Lynk & Co menghadirkan model-model yang segera dilansir di Filipina, termasuk Lynk & Co 01, Lynk & Co 05, serta Lynk & Co 06. Lebih lagi, Lynk & Co untuk pertama kalinya menampilkan Lynk & Co 03+ dalam ajang pameran otomotif di Filipina.

Lynk & Co 06, menjalani debut internasional perdananya, adalah SUV pada Segmen-B yang memadukan tampilan atraktif dengan performa impresif.

Selain warna bodi yang beraneka ragam, Lynk & Co 06 memiliki sederet fitur menarik sebagai keunggulannya di antara produk kompetitor, termasuk fitur keselamatan berkendara yang lengkap, suspensi depan MacPherson dan suspensi belakang tipe multi-link dengan lateral stabilizer bar, serta 17 sistem bantuan pengemudi berteknologi pintar

Desain stan pameran Lynk & Co, terinspirasi dari suasana wilayah perkotaan pada malam hari, mencerminkan konsep "Mega-city Contrast" dan instalasi interaktif yang memukau.

Lynk & Co benar-benar menyadari kompatibilitas antara karakteristik produk Lynk & Co 06, serta ciri khas pasar Filipina yang dinamis, inovatif, dan inklusif.

Fasilitas showroom Lynk & Co yang pertama di Filipina segera dibuka di Manila, Alabang.

Peresmian showroom ini direncanakan pada pertengahan April. Rencana lain juga telah disusun untuk mendirikan delapan showroom di seluruh Filipina pada tahun ini, serta sistem purnajual yang lengkap dan kompetitif agar pengguna memperoleh dukungan holistis.

Dengan merambah Filipina, Lynk & Co membuktikan adaptabilitas merek dan produknya di pasar. Ke depan, Lynk & Co akan terus memperluas jangkauan di pasar Asia Tenggara, dan secara bertahap merambah wilayah-wilayah lain di seluruh dunia. Targetnya, Lynk & Co menjalankan strategi globalisasi dengan langkah yang terarah.

Tentang Lynk & Co

Dilansir pada 2016, Lynk & Co diciptakan untuk warga perkotaan generasi baru yang memiliki pola pikir terbuka. Lynk & Co tidak hanya tampil sebagai merek mobil baru, namun merek baru di industri mobil.

Terlahir dengan jati diri global, terbuka, dan terkoneksi, Lynk & Co ingin membangun platform terbuka yang menghubungkan manusia, mobil, dan dunia.


Sumber: PRNewswire

Neta Auto Berpartisipasi di Bangkok International Book Fair

By On Sabtu, April 06, 2024


BANGKOK, BewaraNews.Com – Pada 28 Maret lalu, NETA Auto berpartisipasi dalam Bangkok International Book Fair 2024 yang berlangsung di Thailand, sebagai salah satu perwakilan perusahaan Tiongkok yang menjalankan strategi "Going-Global".

NETA V-II terpilih sebagai mobil resmi di ajang 3rd Sino-Thai Cultural and Translation Publishing Forum. Bahkan, NETA V-II mendapat banyak sambutan dan respons yang positif.

Menurut Pendiri dan Chairman NETA Auto, Fang Yunzhou, NETA menjadi satu-satunya merek otomotif yang namanya berasal dari sosok mitologi dalam kebudayaan tradisional Tiongkok.

"NETA Spirit" mencerminkan upaya dan eksplorasi berikutnya tentang kebudayaan tradisional Tiongkok pada era baru. Maka, hal tersebut melambangkan kepercayaan diri peradaban Tiongkok, komitmen besar pada prinsip "Tech for All", serta visi untuk memopulerkan Smart EV.

Terinspirasi dari "NETA Spirit", NETA telah memperoleh sambutan dan pengakuan 400 ribu pengguna di seluruh dunia, serta merambah sejumlah pasar seperti Thailand, Malaysia, dan Indonesia.

Rencana ekspansi pasar di luar negeri ini juga semakin luas, meliputi Eropa, Timur Tengah, Amerika Latin, dan Afrika.

Pada 29 Maret lalu, pabrik NETA di Thailand yang berlokasi di Bangkok mulai memproduksi NETA V-II, SUV five-seat yang bertenaga listrik murni, berteknologi pintar, serta memiliki kabin yang lega.

Dalam kunjungan pabrik, NETA Auto meresmikan pesanan pertama dari pelanggan utama sebanyak 100 unit NETA V-II sebagai awal yang baik dalam aktivitas penjualan mobil baru ini di Thailand.

Para tamu juga mengeksplorasi aktivitas produksi di pabrik NETA Auto yang berlokasi di Thailand, mempelajari keunggulan teknologi di pabrik tersebut, serta menyaksikan tekad kuat NETA Auto untuk memperkuat jangkauan di pasar ASEAN dan global.

Thailand adalah tujuan awal dalam ekspansi NETA di pasar luar negeri. Hanya dalam 19 bulan sejak diluncurkan di Thailand, NETA telah memiliki lebih dari 14 ribu pengguna di Thailand, menguasai hampir 20 persen pangsa pasar mobil listrik murni di negara tersebut.

Sejumlah model yang diproduksi NETA, melambangkan prinsip "Tech for All", berhasil mendapat sambutan positif di pasar lokal, serta menempati posisi ketiga dalam peringkat penjualan mobil listrik murni di Thailand, bahkan pesanan produk ini terus berkembang.

Sebagai produsen otomotif yang memperjuangkan mobil listrik pintar yang bermutu tinggi di pasar global, serta perusahaan yang mempromosikan kebudayaan Tiongkok, NETA Auto menjadi lambang dari kecanggihan teknologi, nilai tambah yang tinggi, serta menjadi kekuatan dalam transformasi hijau.

Dalam rangka globalisasi, NETA pun berevolusi dari "China's NETA" menuju "The World's NETA".

Tentang NETA Auto

NETA Auto, merek milik Hozon New Energy Automobile Co., Ltd. (Hozon), adalah inovator terkemuka di industri kendaraan listrik berteknologi pintar.

Dengan fokus bertajuk "Tech for all" dan "Make intelligent EVs for all," NETA Auto mengembangkan kendaraan listrik bermutu tinggi dan teknologi canggih.

Lini produk NETA mencakup model-model populer seperti NETA GT, NETA S, NETA X, NETA AYA (NETA V-II), dan NETA V. NETA Auto bergerak di segmen konsumen umum, serta melansir model-model baru setiap tahun untuk segmen "A0-B".

NETA Auto juga mengembangkan "Shanhai Platform", platform mobil berteknologi pintar dan aman, serta merek HOZI Technology yang memenuhi kebutuhan pengguna dan meningkatkan aksesibilitas teknologi canggih.


Sumber: PRNewswire

NRF 2024: Retail's Big Show Asia Pacific Jadi Salah Satu Ajang Unggulan yang Digelar di Singapura

By On Kamis, April 04, 2024

Ryf Quail, Managing Director, NRF 2024: Retail’s Big Show Asia Pacific, Comexposium (left), Poh Chi Chuan, Executive Director, Exhibitions and Conferences, Experience Development Group, Singapore Tourism Board (STB) and David Mann, Chief Economist, Asia Pacific, Mastercard (extreme right). 

Edisi Asia Pasifik dari ajang Retail's Big Show asal New York City untuk pertama kalinya akan digelar di Singapura guna mentransformasi pengalaman konsumen pada era ritel baru.

SINGAPURA, BewaraNews.Com – National Retail Federation (NRF) dari Amerika Serikat (AS) dan penyelenggara ajang global Comexposium untuk pertama kalinya menggelar NRF 2024: Retail's Big Show Asia Pacific, salah satu konferensi dan pameran yang paling terkemuka dan dinantikan, di Singapura pada 11-13 Juni 2024 di Sands Expo and Convention Centre.

Retail's Big Show adalah ajang unggulan di industri ritel global yang berlangsung di New York City setiap tahun. Ajang ini tercantum dalam daftar 200 pameran terbesar di Amerika utara, dan daftar 50 pameran dagang dengan perkembangan terpesat di seluruh dunia.

Didukung Singapore Tourism Board (STB), Retail's Big Show edisi Asia Pasifik akan digelar di Singapura untuk pertama kalinya pada tahun ini. Berkat lokasi strategis, serta status Singapura yang telah lama menjadi pusat bisnis regional, NRF memutuskan untuk mengadakan Retail's Big Show yang pertama di Asia Pasifik. Ajang ini akan mempertemukan para pemimpin dan perusahaan di industri ritel untuk berkolaborasi pada level regional.

Mengusung tema "Fast Track Your Success", NRF APAC 2024 menampilkan berbagai program konferensi, pameran, dan tur ke gerai ritel yang luar biasa selama tiga hari pada Juni mendatang.

Rangkaian kegiatan ini juga mengulas teknologi dan inovasi terkini, praktik terbaik, serta perspektif menarik di seluruh industri ritel, seperti kecerdasan buatan (AI) dan machine learning, rantai pasok, mekanisme pencegahan kehilangan produk dan proteksi aset, serta merchandising dan teknologi imersif.

“Asia Pasifik adalah pasar ritel terbesar di dunia, namun masih tergolong wilayah yang belum terlayani dengan baik. Pasar yang dinamis dan beraneka ragam ini tengah memasuki era transformatif, terutama ketika paradigma ritel yang konvensional tidak lagi memadai untuk memenuhi permintaan pelanggan yang cepat berubah,” ujar Ryf Quail, Managing Director, NRF 2024: Retail's Big Show Asia Pacific, Comexposium.

“Era digital membutuhkan konsep ritel yang baru, tepatnya konsep ritel yang menyelaraskan pengalaman pelanggan berformat fisik dan dipersonalisasi, serta memanfaatkan data dan teknologi guna mewujudkan proses omnichannel yang nyaman. Maka, inovasi model ritel bukan lagi merupakan pilihan, namun hal yang harus dilakukan demi merebut perhatian konsumen Asia Pasifik saat ini, serta mengarahkan perkembangan industri menuju pertumbuhan berkelanjutan dan relevansi,” imbuhnya.

Dihuni 60 persen penduduk dunia, Asia Pasifik merupakan pasar masif bagi industri ritel yang telah mengalami perkembangan luar biasa.

Perkembangan ini didorong oleh jumlah penduduk yang besar di Asia Pasifik, maraknya urbanisasi dan kemunculan megalopolis, serta kepiawaian konsumen memakai teknologi canggih untuk mengakses produk dan layanan.

Tren-tren besar ini menuntut konsep ritel baru yang segera merombak pengalaman konsumen di Asia Pasifik, baik pada kanal daring dan gerai fisik.

Enterprise Singapore, instansi pemerintah Singapura yang memperjuangkan perkembangan perusahaan, mendukung Singapore Retailers Association untuk menggelar tur ke gerai ritel bagi peserta pameran, serta menghadirkan pemain teknologi ritel di Singapura untuk berpameran di paviliun pameran nasional.

Assistant Chief Assistant Officer (Lifestyle & Consumer), Enterprise Singapore, Jeannie Lim mengatakan, pihaknya mengapresiasi dan mendukung ajang perdana NRF 2024: Retail's Big Show di Asia Pasifik.

Menurutnya, sebagai pusat gaya hidup dan pariwisata di Asia, Singapura menjadi destinasi ideal bagi berbagai merek global dan lokal yang ingin berekspansi di tingkat regional.

“Lewat ajang ini, kami menyambut baik peluang dan kolaborasi baru antara berbagai merek dan mitra yang ingin menghadirkan inovasi dan mentransformasi produk dan layanan, serta menghadirkan pengalaman menarik dan imersif bagi kalangan pembelanja,” ujarnya. 

Sementara itu, Group CEO, FairPrice Group, Vipul Chawla mengatakan, sebagai peritel terbesar di Singapura, pihaknya ingin mengantisipasi pola belanja dan preferensi pelanggan.

“Teknologi dan data telah membantu kami mempelajari kebutuhan konsumen dengan lebih baik, serta memberikan kenyamanan dan aksesibilitas yang optimal bagi pelanggan,” ujarnya.

“Digitalisasi juga meningkatkan daya saing, efektivitas, dan efisiensi kami, serta mendukung terobosan untuk merombak industri ritel di berbagai titik interaksi pelanggan selama beberapa tahun terakhir,” imbuhnya.

Chief Economist, Asia Pasifik, Mastercard, David Mann mengatakan, setelah arus kunjungan lintas wilayah dari Tiongkok kembali normal hingga menuju level prapandemi, jumlah wisatawan Tiongkok yang semakin meningkat akan menjadi stimulus bagi peritel di sejumlah lokasi, seperti Singapura, Jepang, Thailand, Australia, dan Hong Kong.

“Pada saat bersamaan, pengeluaran konsumen Asia Pasifik pun kian meningkat untuk membeli makanan dan bersantap di restoran, serta membeli tiket konser dan ajang berskala besar. Salah satu contoh, omzet ritel di Melbourne biasanya meningkat di atas 10 persen pada masa penyelenggaraan turnamen tenis Australian Open,” ujarnya.

Ajang selama tiga hari ini akan menghadirkan 300+ ekshibitor dan 5.000+ pemimpin industri ritel di Asia Pasifik dan dunia untuk berbagi perspektif dan praktik terbaik, berjejaring dengan pelaku industri lain, serta menyaksikan teknologi dan inovasi terkini yang mentransformasi pengalaman konsumen pada era ritel baru.

Informasi lebih lanjut tersedia di Annex 1 atau situs https://nrfbigshowapac.nrf.com/.


Sumber: PRNewswire

Peng Liyuan Dorong Paduan Suara Asal Jerman Agar Jembatani Persahabatan Tiongkok-Jerman

By On Kamis, April 04, 2024

Peng Liyuan, istri Presiden Tiongkok Xi Jinping, berjabat tangan dengan perwakilan siswa dari Paduan Suara Tiongkok di Burg Gymnasium, Beijing, Tiongkok, 28 Maret 2024. 

BEIJING, BewaraNews.Com – Setelah Tiongkok dan Eropa melanjutkan kerja sama dan dialog pada seluruh level sejak pandemi Covid-19 berakhir, sekelompok pelajar dan guru dari Chinese Choir of Burg Gymnasium, sebuah SMA asal Jerman, merajut kembali pertukaran budaya dengan Tiongkok pada Maret.

Peng Liyuan, Istri Presiden Tiongkok Xi Jinping menyambut hangat kedatangan mereka di Beijing, Kamis lalu.

Setelah mempelajari studi dan pengalaman para pelajar tersebut pada tahun-tahun sebelumnya, Peng memuji kemampuan berbahasa Mandarin mereka yang kini telah meningkat, serta mendorong mereka agar berbagi pengalaman dan perspektif selama berkunjung di Tiongkok kepada keluarga dan sahabat setelah kembali ke negara asal.

Peng juga mendukung mereka supaya menjadi duta persahabatan Tiongkok-Jerman generasi baru.

Dia juga mendorong pelajar agar memakai musik untuk mengeksplorasi pengalaman baru dalam belajar bahasa Mandarin, serta menikmati pesona kebudayaan Tiongkok lewat berbagai lagu.

Interaksi Peng dengan Burg Gymnasium 

Kisah Peng bersama paduan suara dan sekolah Jerman berawal dari 2014, tepatnya ketika dia bergabung dalam kelas belajar bahasa Mandarin di sekolah tersebut saat Xi menjalani kunjungan kenegaraan ke Jerman.

Sekolah ini telah mengadakan kursus bahasa Mandarin sejak 1994. Dalam kunjungan pada 2014 silam, para pelajar bertanya kepada Peng tentang cara meningkatkan pelafalan bahasa Mandarin. Peng pun menyarankan para pelajar agar menyanyikan lagu-lagu Mandarin.

Dua tahun setelahnya, Peng bertemu dengan para guru dan pelajar sekolah tersebut di Beijing. Pada 2021, ketika pandemi melanda dunia, Peng menulis sebuah surat kepada para pelajar dan guru sekolah ini, serta mengundang mereka agar berkunjung ke Tiongkok dalam kegiatan pertukaran dan studi setelah pandemi berakhir.

Peng juga mendorong mereka supaya berkontribusi mempererat persahabatan antarwarga Tiongkok dan Jerman, terutama generasi muda.

Sejak terbentuk pada 2014, paduan suara ini ini telah tampil dalam banyak acara diplomatik penting antara Tiongkok dan Jerman, serta menggelar beberapa pertunjukan dalam bahasa Mandarin.

Dalam pertemuan pada Kamis lalu, Peng mengucapkan selamat atas berbagai pencapaian paduan suara ini pada dekade lalu, khususnya kiprah mereka dalam mempererat persahabatan melalui lagu.

Dia berharap, paduan suara ini terus menjadi jembatan pertukaran budaya antara kedua negara tersebut.

Ikatan kuat antara Tiongkok, Jerman 

Sejak hubungan diplomatik terjalin antara Tiongkok dan Jerman pada 1972, berbagai jenis pertukaran budaya berlangsung antara kedua negara di sejumlah bidang, seperti pendidikan, sains dan teknologi, kebudayaan, media, kepemudaan, serta perempuan.

Kedua negara pun menandatangani Perjanjian Pertukaran Budaya pada 1979. Sejak itu, banyak kegiatan rutin dilakukan dalam bidang kebudayaan, seni, dan pertunjukan komersial.

Misalnya, Chinese Culture Center dibuka di Berlin pada 2008 sebagai jendela pertukaran budaya dan sikap saling memahami. Pada 2012, Tiongkok dan Jerman juga sepakat merumuskan "China-EU High-level People-to-people Exchange and Dialogue Mechanism". Pada Tahun Kebudayaan Tiongkok 2012-2013, kegiatan kebudayaan digelar di lebih dari 40 kota di Jerman.

Lebih lagi, 2013 dan 2014 menjadi Tahun Bahasa Tiongkok-Jerman, sedangkan, 2016 merupakan Tahun Pertukaran Pemuda Tiongkok-Jerman. Pada 2016, mekanisme pertukaran budaya tingkat tinggi resmi terjalin antara Tiongkok dan Jerman.


Sumber: PRNewswire

Krakatau Steel Lunasi Utang Kepada Commerzbank AG Sebesar USD216 Juta

By On Minggu, Oktober 16, 2022

 



Jakarta.BewaraNews.Com – PT Krakatau Steel (Persero) Tbk melunasi utang Commerzbank setelah melakukan pembayaran pada tanggal 12 Oktober 2022 senilai total USD216.021.881 atau setara dengan Rp3,3 triliun(13/10)

Commerzbank AG adalah bank terbesar ke-dua di Jerman yang merupakan kreditur Krakatau Steel dalam membangun pabrik Hot Strip Mill ke 2 (HSM2).

Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim menjelaskan bahwa pelunasan seluruh pinjaman terutang kepada Commerzbank AG ini merupakan bagian dari strategi perusahaan ke depan dalam memperkuat bisnis intinya.

“Krakatau Steel sudah membayar total USD487,7 juta atau sebesar Rp7,4 triliun dalam 2,5 tahun terakhir ini sejak dimulainya proses restrukturisasi,” tambah Silmy.

Adapun rincian pembayaran utang Krakatau Steel yang sudah dibayar pada periode dari 2020-2022 yaitu terdiri dari utang Tranche A sebesar USD27,7 juta, Tranche B sebesar USD200 juta, dan pinjaman kepada Commerzbank AG sebesar USD260 juta.

Menutup pernyataannya Silmy menegaskan bahwa mulai dari tahun 2020 tren peningkatan kinerja Krakatau Steel semakin membaik dari waktu ke waktu.

Krakatau Steel akan terus mempertahankan konsistensi ini dengan menjadi lebih kompetitif, meningkatkan penjualan dengan memaksimalkan potensi dan kapabilitas yang dimiliki. (*)

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *